Panas pela antara dua negeri diantaranya Negeri Sohuwe dan Negeri Lumapelu yang Sorot maluku – rencananya di Lakukan di Negeri Lumahpelu, Kecamatan Taniwel Timur. Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) pada 15 Juli menuai dukungan dan respon dari berbagai kalangan Salah satunya Adalah Persekutuan Pemuda Pelajar Souhue Malong.

Persekutuan tersebut mendukung dengan penuh Acara Lima tahun panas pela antara negeri sohuwe dan negeri lumapelu dan berharap kegiatan tersebut dapat berjalan baik dan sukses seperti yang di inginkan bersanma.
Pasalnya ini menjadi kepercayaan bagi kedaua negeri adat yang secara turun temurun sejak jaman dahulu kala

Panas pela menjadi tali persaudaraan antara kedua negeri adat sohuwe dan lumapelu
secara turun temurun yang akan suda terbentuk dan suda tidak bisa di lepas pisahkan hubungan antara sohuwe dan lumapelu

Franklin marayate (Ketua Persekutuan Sohmal ) dalam tuturnya , dan menjelaskan bahwa, Acara panas Pela merupakan sepengetahuan sosial berupa Norma dan Hukum serta kepercayaan bahwa panas pela merupaka suatu kearifan lokal masyarakat adat yang di akui eksitensinya dalam Pasal 18 B ayat 2 uud 1945 yang berbunyi Negara megakui dan menghormati kesatuan kesatuan masyarakat hukum adat beserta hak hak tradisionalnya dalam hal ini adalah panas pela, pengakuan secara yuridis atas keberadaan masyarakat hukum adat dan kearifan lokalnya.

Kendati denikian panas pela antara kedua negeri di kabupaten Seram Bagian Barat kecmatan Taniwel Timur negeri sohuwe dan negeri lumapelu suda menjadi kepercayaan secara Turun temurun dan Bahu membahu serta gotoroyong di dalam menjaga keharmonisan hubungan Pela yang merupakan palsafah orang sudara di bumi raja raja Maluku .ungkap Marayate

Marayate juga berharap ,lewat dengan adanya kegiatan adat berupa panas pela ini dapat menjadi cermin bangi masyarakat adat dalam menjaga keharmonisan dan perdamaian dalam bingkai multi kultural di indonesia terkhususnya di Maluku . tutup Marayate.(Ekdar Red)